Thursday, 13 February 2014

Older Post - Blog Makanan di Kuala Lumpur - Blogger - Blog Makanan di Kuala Lumpur

Older Post - Blog <b>Makanan di Kuala Lumpur</b> - Blogger - Blog Makanan di Kuala Lumpur


Older Post - Blog <b>Makanan di Kuala Lumpur</b> - Blogger

Posted: 05 Feb 2014 11:49 PM PST

Kuala Lumpur banyak dipilih wisatawan Indonesia sebagai destinasi liburan. Pasalnya, ibukota Malaysia ini merupakan satu dari sedikit destinasi luar negeri yang menawarkan biaya wisata terjangkau. Apalagi, saat ini bermunculan maskapai-maskapai budget seperti AirAsia, Citilink, dan Lion Air yang menawarkan penerbangan ke Kuala Lumpur dengan harga murah. Hotel-hotel budget yang menawarkan hunian nyaman dengan harga terjangkau juga dapat dengan mudah ditemukan di berbagai wilayah Kuala Lumpur. Berikut adalah hotel-hotel budget terbaik di Kuala Lumpur versi VoucherHotel.com.

1. D'Oriental Inn
D'Oriental Inn merupakan hunian yang tepat bagi para penggemar shopping. Hotel ini terletak di kawasan Chinatown, Petaling Street, Kuala Lumpur, yang penuh dengan kios warna-warni. Berbagai jenis barang mulai dari produk fashion sampai makanan dapat ditemukan wisatawan di sekitar hotel.

Tak cuma menawarkan lokasi yang istimewa, D'Oriental Inn juga menyediakan hunian nyaman untuk para tamu. Hotel bintang 2 ini memiliki 85 kamar tamu yang telah dibekali dengan fasilitas lengkap seperti AC, kamar mandi pribadi + shower air hangat dan dingin, perlengkapan mandi gratis, TV, serta Wi-Fi gratis. Untuk menginap di D'Oriental Inn, wisatawan hanya perlu menyiapkan dana sekitar Rp330.000-an per malam.

D'Oriental Inn

D'Oriental Inn

2. Ryokan @ Damansara Utama
Sebagai hotel budget, Ryokan @ Damansara Utama menawarkan pengalaman bermalam yang unik. Hotel bintang 2 ini mengusung desain jadul dengan dinding batu bata kasar di beberapa bagian hotel. Uniknya lagi, Ryokan @ Damansara Utama menggunakan nama-nama yang berbeda untuk tiap jenis kamarnya. Alih-alih kamar standar, superior, atau deluxe, Ryokan @ Damansara menggunakan nama The Duke and Dutchess dan The Aristocrat untuk jenis-jenis kamar di hotelnya.

Untuk urusan fasilitas, Ryokan @ Damansara tak kalah dengan hotel-hotel budget lainnya di Kuala Lumpur. Fasilitas kamar standar seperti AC, kamar mandi pribadi + shower, perlengkapan mandi, dan brankas telah tersedia di tiap-tiap kamar. Bahkan, beberapa fasilitas mewah seperti TV LCD 32 inci dan akses internet nirkabel gratis juga bisa dinikmati para tamu. Ryokan @ Damansara menawarkan tarif yang cukup terjangkau yaitu sekitar Rp550.000 per malam.

Ryokan @ Damansara

Ryokan @ Damansara

3. Hotel China Town Inn
Lokasi yang strategis juga menjadi andalan dari Hotel China Town Inn. Sesuai dengan namanya, China Town Inn berlokasi di kawasan China Town di mana terdapat bazar super meriah setiap malamnya. Para tamu China Town Inn bisa dengan mudah mendapatkan makanan, minuman, ataupun berbelanja berbagai jenis barang begitu keluar dari hotel.

Fasilitas hotel yang lengkap dan pelayanan ramah yang disediakan oleh China Town Inn siap menjamin kenyamanan bermalam para tamu. Hotel setinggi 5 lantai ini memiliki 69 kamar cukup luas yang telah dilengkapi dengan fasilitas standar seperti TV dan saluran kabel, pemutar DVD, kamar mandi pribadi + shower, AC, juga Wi-Fi gratis. Tarif yang ditawarkan Hotel China Town Inn hanya sekitar Rp295.000-an per malam.

China Town Inn

China Town Inn

4. Prescott Hotel KL Medan Tuanku
Wisatawan yang mendambakan hunian berkelas dengan harga terjangkau bisa mencoba menginap di Prescott Hotel KL Medan Tuanku. Menyandang gelar sebagai hotel bintang 3, Prescott Hotel KL Medan Tuanku membekali huniannya dengan beragam fasilitas serta pelayanan yang profesional. Lokasi hotel yang berada jantung kota Kuala Lumpur menjadikan Prescott Hotel KL Medan Tuanku sebagai akomodasi yang tepat bagi para pebisnis maupun wisatawan.

Prescott Hotel KL Medan Tuanku memiliki 139 kamar tamu yang tersebar di 9 lantai berbeda. Tiap-tiap kamar memiliki ukuran yang cukup luas dan telah dibekali dengan fasilitas modern berupa TV LCD 32 inci, AC, kamar mandi dan shower, pengering rambut, telepon pengingat bangun, juga akses internet nirkabel gratis. Tarif menginap di hotel ini mencapai Rp800.000-an per malam. Tapi, bila memesan melalui VoucherHotel.com, kamu bisa mendapatkan harga hanya sekitar Rp370.000-an per malam.

Prescott Hotel KL Medan Tuanku

Prescott Hotel KL Medan Tuanku

5. Nest Boutique Hotel
Berstatus sebagai hotel butik, Nest Boutique Hotel tentu mengusung desain yang cantik dan menarik. Bagian depan hotel dilapisi dengan kombinasi warna-warna mencolok yaitu biru, hijau, ungu, dan kuning. Sementara di dalam hotel, pengunjung bisa menyaksikan kombinasi warna gelap dan terang yang chic ditambah dengan tambahan hiasan berupa lukisan pohon dan burung yang menghadirkan kesan alami.

Nest Boutique Hotel menawarkan 30 kamar nyaman yang dilengkapi dengan seprai katun dan selimut bulu angsa. Setiap kamar di Nest Boutique Hotel juga memiliki TV LCD 40 inci, kamar mandi + shower air hangat, AC, dan Wi-Fi gratis. Untuk menginap di Nest Boutique Hotel, wisatawan harus menyiapkan dana sedikitnya Rp370.000 per malam.

Nest Boutique Hotel

Nest Boutique Hotel

6. Hotel Sentral Kuala Lumpur
Baik bagi wisatawan maupun pebisnis di Kuala Lumpur, Hotel Sentral Kuala Lumpur bisa menjadi akomodasi yang tepat. Pasalnya, hotel ini berlokasi di dekat stasiun KL Sentral yang dikelilingi oleh gedung-gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, dan juga restoran. Hotel Sentral Kuala Lumpur juga mudah dicapai dari berbagai kawasan di Kuala Lumpur termasuk dari KLIA atau Bandara Internasional Kuala Lumpur.

Mengusung desain yang tegas dan modern, Hotel Sentral Kuala Lumpur memiliki 192 kamar dan suite untuk memenuhi kebutuhan para tamu dengan mobilitas tinggi. TV LCD + saluran kabel, telepon, kamar mandi pribadi, dan akses internet nirkabel berkecepatan tinggi telah tersedia di tiap-tiap kamar. Hotel Sentral Kuala Lumpur menawarkan tarif cukup terjangkau yaitu sekitar Rp400.000-an per malam.

Hotel Sentral Kuala Lumpur

Hotel Sentral Kuala Lumpur

7. Cube Boutique Hotel
Desain yang cantik menjadi salah satu kelebihan dari Cube Boutique Hotel di Kuala Lumpur, Malaysia. Hotel ini didominasi oleh warna putih dan merah yang terkesan rapi namun bersemangat. Sementara itu, kombinasi desain retro dan kontemporer dapat terlihat di bagian dalam hotel. Cube Boutique Hotel juga memiliki lokasi strategis di Jalan Pudu yang berdekatan dengan salah satu kawasan belanja terpopuler di Kuala Lumpur – Bukit Bintang.

Cube Boutique Hotel menawarkan 3 tipe kamar berbeda yaitu Standard Single, Standard Twin, dan Deluxe Queen. Semua jenis kamar telah dibekali dengan fasilitas AC, kamar mandi pribadi, TV layar datar, pengering rambut, juga Wi-Fi gratis. Tarif menginap di Cube Boutique Hotel hanya sekitar Rp430.000-an per malam.

Cube Boutique Hotel

Cube Boutique Hotel

8. V Garden Hotel
Tema kebun yang hijau tampak jelas terihat di V Garden Hotel. Meski menempati wilayah yang tak terlalu luas di jantung kota Kuala Lumpur yang padat, V Garden Hotel mampu menghadirkan kesan asri melalui kebun-kebun mungil dan tanaman-tanaman hijau di seluruh kawasan hotel. Suasana asri dan alami bahkan masih bisa dirasakan hingga ke bagian lobi dan kamar hotel berkat kehadiran pot-pot mini dan lukisan bunga nan indah.

Terdapat 21 kamar tamu di V Garden Hotel, Kuala Lumpur. Guna menjamin kenyamanan pengunjung, setiap kamar telah dilengkapi dengan TV LCD 32 inci, AC, kamar mandi pribadi dan perlengkapan mandi gratis. Akses internet nirkabel gratis yang tersedia di setiap kamar menjamin kelancaran konektivitas para tamu. Tarif bermalam di V Garden Hotel hanya sekitar Rp436.575 per malam.

V Garden Hotel

V Garden Hotel

9. Crossroads Hotel
Crossroads Hotel bisa dibilang sebagai salah satu hotel budget terbaik di Kuala Lumpur. Dengan tarif sekitar Rp480.000-an per malam, Crossroads Hotel menyediakan hunian berfasilitas cukup lengkap dengan pelayanan yang memuaskan. Terdapat 50 kamar tamu nyaman yang telah dilengkapi dengan perabot-perabot modern seperti TV LCD 32 inci, kunci elektronik, telepon, alat pemanas air, saluran film, serta akses internet nirkabel gratis. Lokasi Crossroads Hotel juga terbilang strategis karena berdekatan dengan Putra World Trade Center dan Museum Biomedis.

Crossroads Hotel

Crossroads Hotel

10. LaComme Inn
Daya tarik utama dari Lacomme Inn adalah lokasinya yang strategis. Hotel bintang 3 ini terletak di kawasan Bukit Bintang yang terkenal sebagai salah satu kawasan belanja utama di Kuala Lumpur. Para tamu Lacomme Inn bisa mencapai tempat-tempat hiburan seperti bar, kafe, restoran, juga Sungei Wang Plaza dalam waktu sekitar 5-10 menit saja.

Lacomme Inn yang terdiri dari 3 lantai memiliki koleksi 22 kamar tamu yang dilengkapi dengan seprai kualitas premium. TV plasma beserta saluran kabel dan HBO, alat pemanas air, AC, dan Wi-Fi gratis telah tersedia di setiap kamar. Pihak hotel juga siap menyediakan oven microwave jika diminta. Tarif menginap di LaComme Inn adalah sekitar Rp477.000 per malam.

Lacomme Inn

Lacomme Inn

11. Alamanda Hotel Chinatown
Menginap di Alamanda Hotel Chinatown, wisatawan akan mudah mengakses berbagai tempat menarik di Kuala Lumpur. Lokasi Alamanda Hotel Chinatown memang sangat strategis karena berdekatan dengan halte bus serta stasiun LRT dan MRT. Beberapa tempat menarik seperti Kuil Sri Maha Mariamman, Stadium Nagara, serta Museum / Muzium Tekstil berlokasi tak jauh dari hotel. Sementara pada sore dan malam hari, kios-kios warna-warni yang menjual berbagai jenis barang dan makanan bermunculan di sekitar hotel.

Alamanda Hotel Chinatown memiliki 58 kamar tamu yang berfasilitas lengkap namun bertarif terjangkau. Dengan membayar sekitar Rp240.000 per malam, para tamu sudah bisa bermalam dengan nyaman di kamar mungil yang dibekali dengan AC, kamar mandi pribadi, dan jaringan Wi-Fi gratis.

Alamanda Hotel Chinatown

Alamanda Hotel Chinatown

12. D'Garden Hotel
D'Garden Hotel menonjolkan desain hotel yang cantik dengan tema taman atau kebun. Berlokasi di kawasan Taman Maluri, Kuala Lumpur, para tamu D'Garden Hotel bisa mencapai Stasiun LRT Maluri hanya dengan berjalan kaki. Sementara itu, Segitiga Emas / Golden Triangle Kuala Lumpur yang dipenuhi dengan plaza-plaza modern hanya berjarak sekitar 10 menit dengan menggunakan mobil atau kendaraan umum.

Terdapat 72 kamar tamu bersih dan nyaman berbekal fasilitas modern di D'Garden Hotel, Kuala Lumpur. AC, kamar mandi pribadi, dan akses internet nirkabel bisa dinikmati para tamu di setiap kamar. Sementara di luar kamar, para tamu bisa bersantai sambil menikmati segarnya taman dalam ruangan dan air terjun mini. Semua fasilitas tersebut bisa dinikmati wisatawan dengan hanya membayar sekitar Rp314.000-an per malam.

D'Garden Hotel

D'Garden Hotel

13. Leo Express Hotel
Tergolong sebagai hotel baru, Leo Express Hotel cukup populer di kalangan wisatawan sadar anggaran. Hotel bintang 3 yang terletak di Jalan Sungai Besi kawasan Pudu ini menawarkan kamar-kamar nyaman dengan harga terjangkau. Terdapat 109 kamar nyaman yang dibekali dengan TV layar datar, kamar mandi pribadi, AC, serta minibar dan alat pemanas air. Leo Express Hotel juga menyediakan akses internet nirkabel gratis di dalam kamar maupun di lingkungan hotel. Untuk menginap di Leo Express Hotel, sediakan saja dana sekitar Rp366.000 per malam.

Leo Express Hotel

Leo Express Hotel

Tertarik? Segera susun rencana jalan-jalanmu dan jangan lupa cek hotelnya, hanya di VoucherHotel.com

.

Terbaru..Gambar <b>Makanan Pelik</b> Yang Terdapat <b>Di</b> Malaysia

Posted: 08 Feb 2014 11:19 AM PST

Pin.. Pin.. bunyi hon sudah kedengaran, perlahan-lahan aku selak langsir bilik. Dari jendela kaca, kereta Victor tersapa di ruang mata. Tanpa berlengah lagi, aku kembali menancap cermin lalu tudung yang senget ku perkemaskan, dan hujung fabrik kapas itu, ku pin ke kanan bahu. Puas hati dengan penampilan diri, beg tangan ku gapai dan kaki ku hayun keluar dari kamar. Sejurus mendekati muka pintu, sandal ku dapatkan dan daun pintu ku luaskan.

"Sya, malam ni aku keluar kejap! Mungkin balik lambat. Apa-apa hal, call je aku okey." Pesan ku pada Syani yang sedang menonton tv.

"Okey, Rina! Kau keluar dengan siapa?" Syani di atas sofa bertanya sambil anak mata masih tidak lepas memerhatikan kaca tv.

"Dengan kawan aku! Aku pergi dulu tau!"

"Iyalah, jaga diri!" sahutnya ringkas.

"Okey Syani. Insyallah, bye!"

"Bye, Rina!" Lalu daun pintu ku rapatkan semula. Sandal ku sarung dan kaki ku hayun mendekati pintu pagar. Victor sedang bersandar ke keretanya.

"Hai Karina," ucapnya menyambut kedatangan aku.

"Hai Victor," balas ku sambil memandang penampilannya yang agak formal!

"Nak kemana? Ke.. you dari office?" soal ku hairan.

"Err. Ha'a I dari office tadi!" gumamnya kedengaran teragak-agak sahaja nadanya.

"Eh, masuklah!" Victor kelam kabut menuju ke pintu kereta di sebelah kiri. Dibuka dan dipersilakan aku masuk ke dalamnya. Aku hanya menurut tanpa banyak kata.

"Terima kasih bukakan dan tutupkan pintu kereta untuk I." Ucap ku terharu dengan hati yang sudah kembang setaman. Pertama kali dilayani seperti ratu. Along kata, kalau mahu menjadi ratu, biarkan kita dilayani sebagai ratu. Ya, ketika ini aku persis ratu. Ah, seronoknya!

"Small matter, Karina." Sahut Victor tenang mengundur kereta. Sesekali dia kerling aku yang hanya mengenakan jeans hitam dan juga jaket denim.

"So, kita nak makan di mana?" soal ku sambil memandang ke tengah jalan raya. Tak banyak kereta.

"You nak makan apa, dan di mana? I ikut saja," lelaki itu memberi kesempatan untuk aku memilih lokasi makan malam kami. Aku yang tidak cerewet, segera membalas ringkas.

"Apa-apa pun boleh, kedai mamak pun okey!" balas ku bersahaja. Namun nada jawapan Victor, kedengaran tidak berapa mempersetujuinya.

"Kedai mamak?" Victor menyoal persis dia tidak pernah kenal apa itu kedai mamak. Apa yang peliknya dengan kedai mamak? Kedai yang beroperasi 24 jam itu!

"Yes, kedai mamak!" Ulang ku meyakinkan dirinya.

"Errr... kita ke tempat lainlah. Boleh kan?" Victor menyoal persetujuan aku. Aku pandang dia, dia pandang aku.

"Boleh eh," pintanya dengan riak yang penuh mengharap dan aku akhirnya mengangguk juga.

"Bolehlah, I tak kisah." Aju ku mententeramkan dia yang mungkin bosan untuk ke kedai mamak.

Kereta terus dipecut membelah lebuhraya menuju ke satu destinasi yang tidak ku ketahui dimana lokasinya. Namun setibanya aku dikawasan meletak kenderaan itu, mata ku terpaku dengan kilauan lampu yang bergemerlapan. Cantik!

"You  boleh makan masakan cina?" soal Victor sebaik sahaja enjin kereta dimatikan. Aku menoleh ke arahnya, lelaki itu sedang menanggalkan tali pinggang keselamatan sebelum memandang ku sekilas. Dia tersenyum lagi.

"I harap, you boleh terima masakan cina." Ajunya tenang.

Aku hanya tersenyum lalu melafazkan sesuatu yang Victor harus tahu.

"Victor, I boleh makan apa sahaja kecuali makanan pelik-pelik." Balas ku tersenyum nipis.

"Baguslah, senanglah I gemukkan you nanti." gumamnya perlahan.

"I tak mahu gemuk, nanti susah nak kurus tau." Sengih ku sudah tidak terbendung.

"Iya, semua perempuan takut gemuk. I faham," ucap Victor tersenyum hingga menampakkan barisan giginya yang tersusun cantik.

"Mestilah, produk menguruskan badan agak mahal tau. Rugi duit!" Ucap ku sambil menolak pintu kereta dari dalam. Victor pula tergesa-gesa keluar, pasti mahu membukakan pintu kereta untuk ku. Ah, tak payahlah! Mengada-ngada pula rasanya!

"Baru nak bukakan pintu untuk you." gumam lelaki itu sebaik sahaja aku sudah menutup kembali pintu kereta.

"Tak perlulah, Victor. I rasa terlalu gedik bila dilayan macam tu." Terang ku seikhlas hati.

"Bukan ke semua perempuan suka dilayan macam tu?" Dahi lelaki itu berkerut lagi. Sah, dia telah dimomokkan cerita fairy tale.

"Taklah, siapa cakap?"

"Perempuan sukakan lelaki romantis? It is right?" Dia menyoal lagi dan aku menganguk sekali.

"Memanglah, tapi romantis itu diharapkan dari pasangannya. Dari orang yang disayangi dan dicintai." Gumam ku menjawab pertanyaan Victor dengan sejelas-jelasnya.

"Oh begitu," suara Victor perlahan namun aku lihat dia sembunyi senyum. Tak tahu kenapa dengan reaksi dia tu.

"So, jomlah kita masuk." Pelawanya sambil menghulur tangan. Aku mendiamkan diri dan hanya memerhatikan tapak tangan yang halus mulus itu silih berganti dengan wajahnya. Aku harap Victor faham tentang adab-adab pergaulan. Aku tidak boleh bersentuhan dengan lelaki ajnabi. Lelaki yang bukan suami ku dan bukan juga mahramku.

"Oppps... so sorry Karina. I terlupa lagi," ucapnya bersungguh-sungguh. Aku lihat dia urut dahinya, seolah-olah merasa cukup bersalah terhadap tindakannya.

"It is okay Victor. Small matter," ujar ku mententeramkan dia yang dipagut rasa kesal.

"Thanks Karina. Sorry, I betul-betul terlupa."

"Takpe, I tak kisah, I faham!" Aku tahu dia tidak sedar akan hal itu. Victor bukan muslim, sudah tentulah dia terbiasa dengan cara yang sebegitu. Cuma aku yang muslim ini, haruslah beringat berjaga-jaga.

"Come," serunya dan aku menurut.

Kami melangkah masuk ke dalam restoran Cina Muslim. Pertama kali aku ke sini, dan pertama kali jugalah aku merasa masakan cina.

"I harap you boleh makan masakan cina." Victor bersuara sebaik sahaja pesanan dibuat.

"I cuba, Insyallah boleh. Kawan saya kata, masakan cina agak sedap." Ucap ku membuatkan Victor tersenyum panjang. Aku harus mempelajari budaya dan adat resam Victor andai aku mahu terus bersahabat dengannya. Jika dia boleh menikmati masakan melayu, kenapa tidak aku juga mencuba masakan bangsanya pula. Asalkan halal, itu sudah memadai.

Ketika kami berbual, menu yang dipesan tiba. Satu persatu piring dan pinggan disusun di atas meja makan ku. Bulat mataku melihat pelbagai aneka warna. Mengiurkan!

"Takut?" soal Victor saat melihat reaksi aku ketika ini. Aku angkat wajah menancap raut wajahnya. Kurang jelas dengan apa yang diperkatakannya seketika tadi.

"Jangan risau, tak ada unsur 'haiwan comel' dalam menu ni!" gumamnya menerangkan bahawa tiada anasir-anasir tidak halal di dalam menu yang dipesan. Dengan makna lain, haiwan comel yang dimaksudkan adalah khinzir. Maaf, aku susah untuk menyebut nama haiwan itu, walau hakikat sebenar, ia langsung tidak bersalah dalam isu ini. Apatah lagi, khinzir adalah makhluk Tuhan juga! Dia layak dihormati tapi tetap haram dimakan kecuali ketika dalam keadaan darurat. Dimana, tiada makanan halal yang boleh dimakan lagi. Walaubagaimanapun, kelonggaran itu diberi atas dasar mengalas perut sehingga makanan halal betul-betul ditemui.

"Don't worry Karina, semuanya halal!" Victor menyakinkan diriku. Tatkala ini, aku merasa sedikit keliru. Sejujurnya, aku sudah tidak sabar untuk menikmatinya, namun Victor yang melihat reaksi aku berfikir sebaliknya. Pasti dia memikirkan aku takut untuk menjamah!

"Eh, I okey. I tak sabar nak makan!" Luah ku memperjelaskan kekeliruan sebentar tadi.

"Really?" Dia teruja.

"Yes, of course!"

"I ingatkan, you takut nak makan! Muka you nampak macam orang takut-takut!" Ada tawa yang mengiringi bicaranya.

"Eh, taklah! First time, mestilah I teruja! Bukan takut!" Nafiku ringkas.

"Good girl! Okay, let's eat!"

"Okey, jom!"

"Tapi sebelum makan, biar I perkenalkan you dengan beberapa menu yang I suka. You pun mesti suka." Menu-menu yang dipesan kami perhatikan bersama-sama.

"This is Baby Kailan Sos Tiram, Black Paper Ginger, Butter Prawn, and Chicken Lemon. You boleh try, I harap you suka." Ujar Victor lagi.

"I tengok pun sudah menyelerakan, kalau rasa mesti tidak mengecewakan. So, jomlah makan! I tak sabar ni, Victor." Aju ku disambut senyuman lelaki itu dah akhirnya kami menjamu selera buat pertama kalinya semenjak kenal sebulan lepas.

Sambil menikmati makan malam bersama, Victor tidak jemu-jemu menceritakan sedikit sebanyak susur galur keturunannya. Dari apa yang aku dengar, ibu Victor berasal daripada Filipina. Manakala, bapanya pula orang Malaysia yang berketurunan cina.  Namun, dia dibesarkan oleh neneknya setelah kematian kedua ibu bapanya akibat kemalangan jalan raya 15 tahun yang lepas.

Daripada apa yang diceritakan juga, Victor tidak memeliki saudara-maranya yang lain. Hanya di Filipina sahaja, keturunan disebelah ibunya yang masih ada. Namun hubungan mereka tidak begitu rapat kerana jarang-jarang bertemu.

Kata Victor lagi, dia mewarisi perniagaan yang diusahakan sekarang adalah daripada nenek dan datuknya. Semenjak kecil lagi sudah didedahkan dengan dunia perniagaan dan sering kali juga dibawa menghadiri seminar, mesyuarat dan juga aktiviti luar syarikat. Oleh kerana sering kali terlibat secara tidak langsung, akhirnya minat meniaga itu muncul tanpa sedar. Dan kini, dia sudah bergelar CEO Dimension Holding Berhad. Cukup membanggakan!

"Dah banyak cerita tentang I, you pula bagaimana?" Sambil menikmati jus buah, lelaki itu menyoal diri ku pula.

"I?" aku unjuk diri sendiri dan Victor membalas dengan anggukan.

"I anak bongsu dari dua orang adik beradik. I ada abang, yang tumbuk you hari tu. Ingat lagi tak?" soal ku padanya dan Victor terus sahaja ketawa kecil. Mestilah ingat, tak fasal-fasal ditumbuk along. Tragis sungguh!

"Okey teruskan," gumamnya lagi.

"I masih ada ayah dan masih ada ibu. Ayah I merupakan askar pencen, dan ibu I pula surirumah sepenuh masa. Mereka tinggal di Ipoh. Sebulan sekali, I akan balik melawat mereka. You nak ikut?" soal ku tiba-tiba.

"Ikut you? Ulangnya semula sambil berfikir-fikir.

"Yes, balik kampung I!" tawarku lagi.

"Boleh juga, tapi you kenalah beritahu pada I awal-awal. Senang nak atur jadual, taklah bertcanggah nanti!" Terangnya lagi.

"Okey, Insyallah nanti I aturkan. Oh ya, siang tadi you kata nak beritahu I sesuatu. Tentang apa ya?" Kerana teringatkan bicara Victor siang tadi, aku segera melepaskan pertanyaan kepadanya.

"Actually, I cuma mahu....

Bripp.. Bripp... telefon bimbit ku bergetar dan aku segera memberi isyarat untuk menjawab panggilan.

"Kejap tau!" gumam ku pdanya dan dia terus sahaja membalas dengan mengerdipkan matanya.

"Hello Waalaikumusalam ayah. Rina sihat!" jawab ku pada pertanyaan ayah. Tiba-tiba sahaja ayah telefon aku, bagaikan ada perkara  yang mustahak saja.

"Balik? Bila?" soal ku bila ayah meminta aku pulang ke kampung.

"Hujung minggu ni? Untuk apa yah?" aku masih tidak tahu tujuan apa ayah memanggil aku pulang. Sedangkan, minggu lepas barau sahaja aku pulang melawat mereka.

"Ada orang masuk meminang!" Ulangku hampir terjerit. Victor yang masih berada di hadapan mata, ku pandang tanpa berkelip. Tetapi fokus ku masih pada panggilan yang masih berlangsung.

"Okey Yah, nanti Rina balik." Aju ku lemah longlai.

"Okey.. Okey, walaikumusalam." Sahut ku membalas ucapan salam ayah sebelum talian ditamatkan.

Victor ku pandang dan dirinya ku renung dengan riak sedih.

"Why? Anything happend?" soalnya serius.

"Ayah I kata, ada orang masuk meminang hujung minggu ni. I kena balik," gumam ku tiba-tiba dipagut rasa sebak. Tak tahu kenapa.

"Baliklah, mana tahu you pun sukakan lelaki tu?" Itu jawapan Victor yang membuatkan kesedihan ku bertambah-tambah. Bukan nak halang ke apa, dia galakkan lagi adalah!

"I belum bersedia, dan kalau boleh I mahu pilih calon suami sendiri." Tukas ku menerangkan duduk perkara sebenar.

"Tapi, you kena balik. Kalau you tak setuju, just tolak pinangan dia. Kalau seseorang masuk meminang, tak semestinya you harus terima! Pinangan lelaki tu, bukan pinangan mandatori yang you wajib terima. You boleh tolak, atau kalau you suka you boleh terima." Victor memberi pandangan. Kali ini dia kelihatan bertegas namun masih ada karismanya. Masih budiman pada pandangan mataku.

"Betul juga kata you tu, tapi kalau I tak ada boyfriend pasti ayah I paksa terima pilihannya." Aku sudah bimbang mengenangkan masa hadapan sendiri. Hidup di sisi insan yang tak pernah dikenali.

"You perlukan bantuan?" Victor menyoal dan aku bungkam seketika. Tidak lama kemudian, idea gila ku muncul dengan tiba-tiba. Aku harus membawa Victor pulang dan meminta agar dirinya berlakon sebagai kekasih aku.

"Victor, you boleh tolong I?" soal ku berhati-hati.

"Tolong you?" dia ulang semula dan aku mengangguk laju.

"Tolong apa?"

"Tolong jadi boyfriend I buat sementara waktu."

"Jadi boyfriend you? Berapa lama?"

"Dua hari sepanjang di rumah parents I nanti."

"Quite good! Bila boleh mula?" Laju sahaja Victor bersetuju.

"Hujung minggu ni, tapi you kena ikut I balik ke kampung dan identiti you kena tukar. Boleh tak?" aku menyoal kesudiannya lagi.

"Boleh, apa-apa pun I sanggup demi you!" Ujar dia sudah ketawa mengusik.

"Thanks Victor, susah jumpa lelaki sebaik you. Sudi tolong I dalam apa jua keadaan!"

"Okey, apa nama melayu I sepanjang menjadi kekasih you nanti?" Victor sudah berfikir jauh ke hadapan. Aku diam sejenak, memikirkan nama yang baik-baik untuk Victor.

"Ha, I dah jumpa!" ujar ku dengan hati gembira.

"Hurm?" Victor meminta agar aku meneruskan bicara.

"Hanan!"

"Maksudnya?"

"Kesayangan, kecintaan, rezeki dan berkah!" ucap ku untuk makna disebalik sepatah nama.

"Wahh.. not bad! So lepas ni, you panggil I Hanan, ya?" Victor kelihatan teruja.

"Kalau boleh, begitulah." Jawab ku bersama senyuman.

Senyum kerana segala-galanya ada pada diri Victor. Dia seorang yang penyayang, penuh dengan rasa cinta dan rezeki, cuma hanya memerlukan berkah untuk menyinari hidupnya kelak. Moga suatu hari nanti, terbuka hati itu untuk menerima cahaya Islam pada dirinya.

kepada yg mahu dapatkan Plaster Cinta Untuk Bos.. boleh Pm nama , alamat & no telefon kepada alamat email saya.

ahn3914@gmail.com

pesanan: Assalammualaikum. n salam sejahtera. terima kasih sudi baca Yang Budiman bab 4. Saya langkau dan masukkan  bab 3 di blog. Bab 1 & 2, xde ya :)

Halaman Gambar Menarik, <b>Pelik</b>, Artis Panas & Macam-Macam Lagi <b>...</b>

Posted: 13 Feb 2014 04:27 PM PST

CHEF Zubir (tengah) bersama pasukan Jurumasak Malaysia yang berjaya mengharumkan nama negara di Basel, Switzerland.


KEJAYAAN meraih pingat emas dan gangsa pada pertandingan berprestij, Masters Kulinari Dunia yang berlangsung di Basel, Switzerland pada bulan Disember lalu membolehkan pasukan Jurumasak Malaysia mengakhiri kemarau pingat selama dua dekad.

Pingat emas dimenangi dalam kategori sajian bufet sejuk manakala gangsa pula bagi tiga sajian iaitu pembuka selera, sajian utama dan pencuci mulut.

Ketua Pasukan Jurumasak Malaysia, Chef Zubir Md. Zain, 46, berkata, kemenangan tersebut telah mengharumkan nama negara sekali gus meletakkan pasukan Malaysia pada kedudukan antara terbaik di dunia.

"Secara peribadi, ia satu kejayaan yang paling membanggakan sepanjang hampir 12 tahun saya mengetuai pasukan negara dalam pertandingan ini.

"Latihan dan persediaan yang dilakukan selama lapan bulan untuk menguji kemahiran dan keupayaan setiap individu dalam pasukan ini, akhirnya membuahkan hasil. Tahniah diucapkan kepada semua," ujar Chef Zubir sambil memberitahu kali terakhir pasukan Malaysia memenangi pingat gangsa adalah pada tahun 1993.

Diadakan setiap enam tahun sekali, Masters Kulinari Dunia ini merupakan salah satu daripada tiga pertandingan memasak tersohor di persada antarabangsa selain Kulinari Olimpik di Jerman dan Kulinari Piala Dunia di Luxembourgh, sebuah negara di barat Eropah.

Menurut Chef Zubir yang popular sebagai juri program MastersChef Selebriti, hanya pasukan jurumasak dalam kedudukan 10 negara terbaik bagi World Association of Chef Societies (WACS) yang dijemput menyertai pertandingan ini.

Antara negara lain yang bertanding termasuklah tuan rumah, Switzerland, Jerman, Itali, Belanda, Republik Czech, Afrika Selatan, Kanada, Singapura dan Hong Kong.

Chef terbaik

KEMARAU pingat selama dua dekad dalam pertandingan Masters Kulinari Dunia ini berjaya diakhiri dengan kejayaan meraih emas dan gangsa.


"Sebagai persediaan untuk menyertai pertandingan ini, kami selalu bertemu dan berbincang mengenai strategi serta perancangan menu yang ingin dihasilkan.

"Ia merangkumi penggunaan bahan yang bersesuaian dan persembahan hidangan. Latihan telah diadakan selama hampir lapan bulan untuk menguji kemahiran dan keupayaan setiap chef," jelas Chef Zubir yang bertanggungjawab memilih barisan chef terbaik negara untuk mewakili pasukan Jurumasak Malaysia ke pertandingan ini.

Selain Chef Zubir, pasukan ini turut dianggotai Chef Zahiddin Dris dari Malaysia Airlines (MAS), Chef Sazli Nazim dan Chef Nur Muhammad (Le Meridien Kuala Lumpur), Chef Eric Siew Peng Onn dan Chef Kelvin (DoubleTree by Hilton), Chef Ismail Md. Yusuf (Hotel Istana), Chef Nur Helmi Kamaruddin (MAS Awana), Chef Lawrence Bobo (Academy of Pastry Arts) dan Chef Tay Chee Siang atau dikenali sebagai Chef Otoman (KLCC).

Mengulas lanjut, Chef Zubir mengakui kejayaan merangkul pingat emas dalam kategori sajian bufet sejuk bukan satu perkara yang mudah.

Pihaknya terpaksa mengambil masa selama tiga hari sebelum tarikh pertandingan di Switzerland bagi menghasilkan hampir 20 jenis menu berbeza dalam aspek tema, kategori dan persembahan.

Jelas beliau, setiap hidangan memerlukan penelitian serta teknik kemahiran yang tinggi dalam penyediaan dan persembahan seiring dengan trend semasa.

"Justeru, kategori ini begitu mencabar kemahiran kami kerana semua penyediaan memasak sajian panas dilakukan tiga hari lebih awal.

"Kemudian, pada saat akhir sebelum pertandingan, hidangan ini perlu ditransformasikan dan dipersembahkan ke dalam bentuk sajian sejuk tanpa mencacatkan rupa bentuk, warna serta tekstur setiap hidangan tersebut.

"Di sinilah ia benar-benar menguji tahap kesabaran dan keupayaan kami untuk memastikan sajian bufet sejuk ini mampu bertahan lama serta kelihatan sentiasa segar," terang Chef Zubir lagi.

Lima jam

Sementara itu, bagi kategori masakan panas pula, cabarannya berbeza sama sekali kerana hanya enam chef dari pasukan Malaysia yang dibenarkan untuk membuat persediaan serta memasak tiga siri menu merangkumi pembuka selera, hidangan utama dan pencuci mulut.

Masa yang diberikan pula hanya lima jam untuk 110 hidangan bagi setiap menu dan dalam kelompok tetamu ini, terdapat juri profesional yang mengadili makanan tersebut.

"Untuk masakan panas, kita telah menyediakan hidangan yang menyelitkan unsur-unsur dan identiti Malaysia, tetapi dipersembahkan dalam konsep lebih moden," kata Chef Zubir yang menggabungkan penggunaan bahan-bahan dan rempah-ratus dari Malaysia untuk membangkitkan aroma tersendiri dalam masakan.

Antara pihak yang banyak memberi sokongan dan tajaan ialah MAS, Tourism Malaysia, Persatuan Jurumasak Malaysia dan Hotel DoubleTree by Hilton.

No comments:

Post a Comment

Post Popular