Saturday, 18 January 2014

Nightmare in KL | Tira Maya Maisesa's blog - Blog Makanan di Kuala Lumpur

Nightmare in <b>KL</b> | Tira Maya Maisesa&#39;s blog - Blog Makanan di Kuala Lumpur


Nightmare in <b>KL</b> | Tira Maya Maisesa&#39;s blog

Posted: 18 Jan 2014 08:58 PM PST

Traveling itu bagian dari adventure. Traveling adventure itu ga melulu isinya bersenang-senang dan nyaman. Kalau perjalanannya mewah dan santai, itu namanya REKREASI. Itu biasanya saya lakukan kalau bepergian ama keluarga atau program kantor. Traveling adventure agak cukup berbeda, mengapa? Karena ini tipe perjalanan yang sekali-kali bisa meningkatkan adrenalin, sekali-kali ga nyaman bahkan penuh derita, membakarkan diri dibawah terik, melakukan ke"nekat"an, mengangkat ransel yang berat, dan makan-makanan yang seadanya.

Traveling adventure mengajarkan kita untuk melihat dari sisi yang berbeda. Tidak semua keindahan itu dilihat dari sesuatu yang memanjakan mata. Keindahan itu nampak ketika hati kita yang melihat. Keindahan nampak ketika dua anak bersaudara berlarian ditepi pantai sambil telanjang di Gili Trawangan. Keindahan dirasakan pada makanan dipinggir jalan di kota George Town, Penang. Keindahan itu ketika tidur diatas pasir sambil melihat ulanh keong laut yang "nervous" melihat saya.

Traveling adventure juga mengajarkan saya pada ketidaknyamanan. Bertemu dengan orang aneh, terjebak dalam lumpur kotor, berenang di sungai yang jorok, ditipu orang, dan sebagainya. Semua itu membuat saya satu langkah lebih maju. Maju dalam keberagaman pengalaman dan cara pandang. Ketika pulang, saya merasa semakin berbeda. Berbeda cara pandang tentunya.

***

Di Kuala Lumpur, saya pernah menginap di Bukit Bintang. Satu hal nekat yang beberapa kali sudah saya lakukan adalah "walk check in" atau "go show", yaitu cari penginapan tanpa melakukan reservasi dulu. Cara seperti ini sudah pernah sukses ketika ke Singapore dan Hong Kong. Berhubung budget travel, saya suka menginap di backpacker hostel. Di Singapore dan Hong Kong, saya mendapatkan Female Dormitory yang sangat bersih dan nyaman. Seprei bersih, AC, kamar mandi sangat bersih disertai fasilitas sabun, shampoo dan perlengkapan mandi wanita lainnya. Untuk kelas budget hotel, ini sangat worth-it.

Pakai metode walk check in ini masih saya pakai hingga perjalanan ke Malaysia tahun lalu. Sayangnya, kali itu saya kurang beruntung. Beberapa hotel hasil rekomendasi trip advisor full booked. Saya mulai khawatir. Baru kali ini perjalanan tak semulus biasanya. Ada sekelebat penyesalan mengapa tidak melakukan reservasi di internet.

Ada satu penginapan yang dari luar nampak bersih. Saya memasuki lobby penginapan itu dan bertemu dengan receptionistnya.

"Do you have "female dormitory room"?, saya berusaha mengucapkannya dengan jelas. Ketika di luar negeri dengan berbagai aksen English orang, saya selalu berbicara dengan lambat, penuh penekanan, dan diusahakan sejelas mungkin. Hal ini penting karena tidak semua orang bisa dengan cepat memahami aksen kita.

"Yes, we have!", kata pria yang beraksen kental India.

Sekali lagi saya coba konfirmasi dengan menyebutkan kata "Female dormitory", dan dia berkata ada.

Yakin dengan apa yang diucapkan pria ini, saya langsung membayar biaya penginapan serta administrasinya termasuk foto kopi paspor. Sang asisten kemudian mengantarkan saya ke lantai 2. Lalu membawa saya ke sebuah kamar dengan 2 ranjang bertingkat.

Bad feeling saya ternyata benar. Seprei kamar itu berantakan, bau badan tercium, ada seorang pria yang tidur didalamnya. Saya turun lagi ke bawah untuk konfirmasi,

"Did I say, female dormitory?, I just saw a guy at the room", protes saya. Si petugas menyampaikan bahwa dia akan check-out sebentar lagi dan hanya saya yang akan tidur sendiri  malam itu di ruangan. Berusaha memahami apa yang disampaikan, saya meminta ganti seprei dan selimut dan diseprot pewangi ruangan. Pria itu berjanji bahwa jam 10 malam ini orang yang tidur didalam kamar akan pergi. "trust me, we respect each other", kata si India mengajarkan saya tentang kode etik backpacker.

Pria ini jago sekali menenangkan saya. Bahkan wajahnya dengan santai dan innocent lagi. Positif thinking, percaya. Sambil menunggu kamar itu dibersikan (karena bau laki-laki asia selatan), saya jalan jalan keliling KL sore itu. Berharap nanti malam, tiba di penginapan hanya tinggal tidur.

Jam 10 malam saya kembali ke penginapan. Memasuki kamar, yang tidur disitu jadi 3 orang laki-laki semuaaaaaaa. Oh tidak! Dan bau-nya..oh tidak, saya tidak suka bau mereka :(. Rasanya mau protes, tapi sudah capek sekali. Lampu kamar sudah gelap, dan mereka semua sudah tidur. Ga mungkin dunk diusir satu-satu.

Saya menghabiskan waktu di balkon penginapan. Memandangi padatnya rumah-rumah di Bukit Bintang. Menatap langit sambil kesal. Untuk masuk ke ruangan itu tak kuasa, hidung saya bisa mampet mencium bau badan mereka.

Mungkin itu alasan saya tidak suka dengan mix dormitory, saya ga kuat cium bau pria dari berbagai negara. Bukan karena tidak mau seruangan dengan pria asing. Hal itu umum dan ada hukum saling menghormati  antar backpacker. Hanya, saya pusing dengan bau badan pria (apalagi yang berasal dari Timur Tengah dan Asia Selatan). Terlalu strong yang membuat kepala saya pusing.

Singkat cerita, saya coba berebah malam itu di tempat tidur. Bersama pria-pria yang wajahnyapun tak bisa saya lihat. Lampu kamar gelap, hanya sedikit cahaya masuk dari ventilasi. Mereka tidur, namun tak pulas. Malam itu sudah pukul 12 malam. Midnight, tepat setelah saya berpindah dari balkon yang makin malam makin dingin.

Pria yang tidur dorm atas sangat gelisah. Beberapa kali dia keluar masuk kamar. Kadang cekikikan sendiri seperti orang gila. Naik turun kasur. Kadang berbicara sendiri ga jelas. Sedangkan yang di Kasur bawah, bolak-balik memindahkan posisi. Kadang kaki diselonjorkan, kadang di tekuk. Benar-benar terganggu oleh ulah dia. Mana ga bisa nafas, karena hidung saya ditutupi kain sepanjang malam.

Sampai puncak kekesalan itu di Pkl. 2 dini hari, saya memutuskan check-out!

Kalau saya orang bule, pasti si petugas hotel udah di omelin dari A-Z. Janji manis dan tipu daya agar ada yang mau menginap di hostelnya. Gara-gara saya orang Indonesia yang memiliki rasa sungkan tinggi dan pecinta harmony, saya pergi dengan diam!. Kesal banget dengan ulah petugas yang membohongi saya. Kesal banget dengan pria cekikikan itu. Kesal dan kesal.

Bayangin seorang cewek sendirian jalan jalan di Bukit Bintang pukul 2 pagi. Disini nih pusatnya bule-bule dari asia, barat hingga berkulit hitam mabuk-mabukan. Setiap langkah yang saya lewati tak lepas dari godaan mereka.

"Hi lady, wanna join us!", seorang negro nyeletuk sambil sempoyongan mabuk.

Takut? Enggak sih. Biasa saja. Kalau masih di kerumunan orang saya tidak takut. Beberapa perempuan dengan pakaian minim menggoda serombolan pria. Ada juga pasangan yang asyik berciuman di ujung jalan. ABG Australia yang jackpot di sampah-sampah. Pria-pria hitam besar mencurigakan yang muter muter di depan Seven Eleven. Suasananya kayak apa ya? Emmm, kehidupan gangster malam di jalanan. Ya kayak di pilem pilem itu.

Akhirnya sebentar duduk untuk mencoba street food (jagung bakar + sayap ayam). Beberapa cowok di meja sebelah mengedipkan satu mata untuk memberi kode. Mereka senyum-senyum. Kalau seperti ini teman-teman, saya sarankan alihkan pandangan anda dan bersikap cuek. Selesai makan, mending kaburr!!!

Subuh itu akhirnya saya habiskan di KFC yang buka 24 jam. Saya ga sabaran untuk cepat pergi dari KL untuk kabur ke Penang saja. Kuala Lumpur tidak memberi kesan yang menarik buat saya. Sejak saat itu, setiap cari penginapan, saya selalu cek dulu isi kamarnya sebelum resmi membayar. Ingat cek isi kamar dulu sebelum membayar!

Bukan berarti ketidaknyamanan itu tak berkesan. Saya jadi tersenyum sendiri mengingat kegilaan dan tingkah polah orang-orang dari berbagai negara ini. Termasuk pengalaman melewati malam di jalanan yang penuh dengan orang mabuk. That's cool!!!!!

PPj, KPDNKK Pantau Barga Barang <b>Di</b> Putrajaya - MyNewsHub.My <b>...</b>

Posted: 15 Jan 2014 11:08 PM PST

PUTRAJAYA – Menteri Wilayah Persekutuan, Datuk Seri Tengku Adnan Tengku Mansor memberi amaran kepada peniaga dan pemilik kedai makanan di Putrajaya supaya tidak menaikkan harga barang dan makanan sewenang-wenangnya atau berdepan dengan tindakan.

Tengku Adnan berkata, beliau sudahpun memberi arahan kepada Presiden Perbadanan Putrajaya (PPj) Tan Sri Aseh Che Mat supaya PPj bersama Kementerian Perdagangan Dalam Negeri, Koperasi dan Kepenggunaan (KPDNKK) mengadakan pemeriksaan bersama memantau harga barang dan makanan di sekitar Putrajaya.

"PPj boleh mencontohi tindakan tegas Dewan Bandaraya Kuala Lumpur (DBKL) yang mengeluarkan notis amaran, saman atau arahan tutup kedai sekiranya sesebuah kedai makan didapati kotor dan seterusnya lesen perniagaan mereka dibatalkan sekiranya kesalahan dilakukan peniaga adalah serius," katanya.

Beliau berkata demikian ketika berucap selepas melancarkan Fiesta Belon Panas Antarabangsa Putrajaya ke-6 tahun 2014 dan Kalendar Acara Putrajaya 2014 anjuran PPj di sini hari ini, yang turut dihadiri Aseh.

Kenyataan beliau ialah susulan penubuhan sebuah Jawatankuasa Khas Menangani Kos Sara Hidup yang dipengerusikan Timbalan Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin bagi menangani isu kenaikan kos sara hidup rakyat dan harga barang secara bersepadu.

Muhyiddin semalam berkata penguatkuasaan Akta Kawalan Harga dan Anti Pencatutan juga akan ditingkatkan bagi mengambil tindakan lebih berkesan terhadap para peniaga yang didapati mengambil kesempatan menaikkan harga barang sewenang-wenangnya.

Sehubungan itu, Tengku Adnan berkata orang ramai perlu memberi kerjasama kepada PPj dan KPDNKK dengan melaporkan sebarang kenaikan harga yang melebihi had yang ditetapkan supaya peniaga tidak mengambil kesempatan mengaut keuntungan dengan cara yang salah.

"Kerajaan sudah menyediakan pelbagai pilihan lain kepada orang ramai dalam menangani kos sara hidup sekarang antaranya menyediakan Kedai Rakyat 1Malaysia, menu Sarapan 1Malaysia dan Klinik 1Malaysia.

"Jangan percaya kepada pelbagai fitnah dan dakwaan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab mengenai isu peningkatan harga barang kerana kerajaan kini berusaha keras meringankan beban rakyat dalam menangani kos sara hidup," katanya. – BERNAMA

PPj, KPDNKK Pantau Barga Barang Di Putrajayahttp://mynewshub.my/wp-content/uploads/2013/11/Tengku-Adnan.jpghttp://mynewshub.my/wp-content/uploads/2013/11/Tengku-Adnan-150x150.jpg16 January 2014 MyNewsHub Terkini,

PUTRAJAYA - Menteri Wilayah Persekutuan, Datuk Seri Tengku Adnan Tengku Mansor memberi amaran kepada peniaga dan pemilik kedai makanan di Putrajaya supaya tidak menaikkan harga barang dan makanan sewenang-wenangnya atau berdepan dengan tindakan. Tengku Adnan berkata, beliau sudahpun memberi arahan kepada Presiden Perbadanan Putrajaya (PPj) Tan Sri Aseh Che Mat...

<p style="text-align: justify;">PUTRAJAYA - Menteri Wilayah Persekutuan, Datuk Seri Tengku Adnan Tengku Mansor memberi amaran kepada peniaga dan pemilik kedai makanan di Putrajaya supaya tidak menaikkan harga barang dan makanan sewenang-wenangnya atau berdepan dengan tindakan.</p> <p style="text-align: justify;">Tengku Adnan berkata, beliau sudahpun memberi arahan kepada Presiden Perbadanan Putrajaya (PPj) Tan Sri Aseh Che Mat supaya PPj bersama Kementerian Perdagangan Dalam Negeri, Koperasi dan Kepenggunaan (KPDNKK) mengadakan pemeriksaan bersama memantau harga barang dan makanan di sekitar Putrajaya.</p> <p style="text-align: justify;">"PPj boleh mencontohi tindakan tegas Dewan Bandaraya Kuala Lumpur (DBKL) yang mengeluarkan notis amaran, saman atau arahan tutup kedai sekiranya sesebuah kedai makan didapati kotor dan seterusnya lesen perniagaan mereka dibatalkan sekiranya kesalahan dilakukan peniaga adalah serius," katanya.</p> <p style="text-align: justify;">Beliau berkata demikian ketika berucap selepas melancarkan Fiesta Belon Panas Antarabangsa Putrajaya ke-6 tahun 2014 dan Kalendar Acara Putrajaya 2014 anjuran PPj di sini hari ini, yang turut dihadiri Aseh.</p> <p style="text-align: justify;">Kenyataan beliau ialah susulan penubuhan sebuah Jawatankuasa Khas Menangani Kos Sara Hidup yang dipengerusikan Timbalan Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin bagi menangani isu kenaikan kos sara hidup rakyat dan harga barang secara bersepadu.</p> <p style="text-align: justify;">Muhyiddin semalam berkata penguatkuasaan Akta Kawalan Harga dan Anti Pencatutan juga akan ditingkatkan bagi mengambil tindakan lebih berkesan terhadap para peniaga yang didapati mengambil kesempatan menaikkan harga barang sewenang-wenangnya.</p> <p style="text-align: justify;">Sehubungan itu, Tengku Adnan berkata orang ramai perlu memberi kerjasama kepada PPj dan KPDNKK dengan melaporkan sebarang kenaikan harga yang melebihi had yang ditetapkan supaya peniaga tidak mengambil kesempatan mengaut keuntungan dengan cara yang salah.</p> <p style="text-align: justify;">"Kerajaan sudah menyediakan pelbagai pilihan lain kepada orang ramai dalam menangani kos sara hidup sekarang antaranya menyediakan Kedai Rakyat 1Malaysia, menu Sarapan 1Malaysia dan Klinik 1Malaysia.</p> <p style="text-align: justify;">"Jangan percaya kepada pelbagai fitnah dan dakwaan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab mengenai isu peningkatan harga barang kerana kerajaan kini berusaha keras meringankan beban rakyat dalam menangani kos sara hidup," katanya. - BERNAMA</p>


Iklan Teks:

PERINGATAN: Mynewshub tidak bertanggungjawab terhadap komen yang diutarakan dalam laman ini. Ia pandangan peribadi pemilik akaun dan tidak semestinya menggambarkan pendirian sidang redaksi kami. Segala risiko akibat komen yang disiarkan menjadi tanggungjawab pemilik akaun sendiri

RAKYAT MARHAEN: Apa makna kangkung Najib?

Posted: 18 Jan 2014 09:35 PM PST

KUALA LUMPUR: Perdana Menteri Dato' Seri Mohd Najib Abdul Razak baru-baru ini mencetuskan trending di laman-laman sosial apabila ucapannya yang menyebut contoh harga sayur kangkung yang turun menjadi bahan lucuan orang ramai.
Najib dalam ucapannya semasa majlis memberi bantuan menyebut sayur kangkung yang turun harga sebagai contoh barangan yang tidak naik harga, dalam usahanya meredakan keresahan ramai disebabkan harga barangan yang terus naik.
Sejurus memberi ucapan itu, kangkung dijadikan satu topik lucu dan sinis di laman-laman sosial, mencetuskan pelbagai hashtag dengan topik kangkung.
Pelbagai status, kenyataan dan komen secara sinis mengangkat topik kangkung, termasuk melibatkan pemimpin politik.
Dari sudut yang lebih serius, ucapan Najib itu dinilai sebagai tidak menjawab persoalan lebih besar kenaikan kos hidup yang meliputi bahan makanan, keperluan asas seperti elektrik, pengangkutan dan bakal ditambah dengan cukai barangan dan perkhidmatan yang akan mula diperkenalkan tahun depan.
Melalui kenyataan ini, Najib mengambil satu sudut yang sukar dan memberikan penjelasan yang tidak menjawab keresahan orang ramai berhubung kenaikan kos yang menyeluruh.
Kenyataan Menteri Belia dan Sukan, Khairy Jamaluddin Abu Bakar yang kangkung hanyalah satu contoh ada benarnya, tetapi hakikat bahawa kangkung dipilih untuk dijadikan contoh menunjukkan yang sangat sedikit (atau mungkin hanya satu) barang yang turun harga, sedangkan kos-kos lain terus meningkat.

Kenyataan lucu ini menambahkan lagi senarai kenyataan beliau yang pelik, lucu atau sangat tidak kena tempat sepanjang menjadi perdana menteri, menimbulkan persoalan tentang keprihatinannya dalam membuat ucapan dan pera-nan penasihat-penasihat yang sepatutnya membantu dalam hal ini, dalam usaha memelihara imej dan kredibiliti Najib sebagai perdana menteri.
Najib sebelum ini telah beberapa kali membuat kenyataan yang mengundang reaksi negatif orang ramai, akibat sifatnya yang kelihatan tidak perlu, tidak difikirkan dengan mendalam dan tidak cermat.
Disember 2013 yang lalu, dalam satu usaha mempertahankan isteri beliau, Datin Seri Rosmah Mansor, Najib menceritakan dua jasa isterinya itu dalam satu ucapan semasa Perhimpunan Agung Umno di Kuala Lumpur.
"Ada dua jasa isteri saya yang belum saya terangkan, yang tak pernah saya maklumkan sebelum ini," Najib dipetik sebagai berkata.
Jelasnya, dua jasa Rosmah itu ialah membantu membebaskan seorang pelajar Malaysia yang disalah anggap sebagai pengintip di Mesir dan membantu pelajar Malaysia transit di Jeddah dan kemudian ke Kuala Lumpur tanpa visa, dalam operasi menghantar pulang pelajar Malaysia dari Mesir ketika kebangkitan menjatuhkan Presiden Hosni Mubarak.
Mac tahun lalu, dalam kempen di Kelantan menjelang PRU13, Najib mengajak rakyat menolak PAS dan Pakatan Rakyat kerana didakwa telah melakukan "tujuh dosa besar" yang termasuk mengadakan kerjasama politik dengan DAP.
Najib dalam majlis di Tanah Merah itu menyenaraikan tuduhan beliau berhubung dosa PAS sebagai membenarkan penggunaan kalimah Allah oleh bukan Muslim, gagal mengurus Kelantan dan membenarkan pemimpin DAP membotakkan kawasan di Tanah Tinggi Lojing.
Pada Mei 2012, ketika mengecam pembangkang berhubung isu kontroversi penyenaraian saham Felda Global Ventures Holdings Berhad di Bursa Malaysia, Najib yang marah menyebut "haram jadah."
Najib mempersoalkan peneroka yang menerima wang "durian runtuh" tetapi pada masa sama menentang penyenaraian FGVH.
Pada Mei 2011, mengulas laporan kematian Osama bin Laden, Najib mengemukakan pandangan bahawa kematian pemimpin militan itu boleh menyumbang kepada dunia menjadi lebih "aman, selamat dan adil."
Pandangan satu hala dan simplistik itu dikritik ramai, termasuk Mursyidul Am PAS, Tuan Guru Dato' Nik Abdul Aziz Nik Mat yang menyifatkannya sebagai tidak cermat dan cuba menampakkan diri sebagai penyokong Amerika Syarikat.
Sebelum itu, pada Februari tahun yang sama, Najib dalam satu wawancara bersama media Turki dilaporkan mengaitkan gerakan Ikhwanul Muslimin dengan keganasan.
Kenyataan Najib itu dilihat menuduh Ikhwan sebagai terlibat dengan keganasan dan perlu menolak keganasan sekiranya mahu terlibat dalam pilihan raya.

(KEMASKINI) Anak Pasangan Ibu Bapa Rakyat <b>...</b> - MyNewsHub.My

Posted: 16 Jan 2014 11:30 PM PST

KUALA LUMPUR – Empat anak pasangan warga Malaysia, yang ditahan polis Sweden setelah didakwa memukul mereka kerana enggan bersolat, menyatakan rasa tidak selesa tinggal bersama keluarga angkat berlainan agama di negara itu.

Anak sulung pasangan itu yang mahu dikenali sebagai Aisyah, 14, berkata beliau dan tiga adik lelakinya yang berusia 7, 11 dan 12 tahun ditempatkan bersama keluarga angkat yang disediakan pihak khidmat sosial negara itu sejak ibu bapa mereka ditahan pada 18 Disember lepas.

Aisyah berkata mereka tidak gembira dengan keadaan di dalam rumah berkenaan.

"Kami tidak gembira tinggal dengan keluarga angkat sebab keluarga ini bela anjing.

"Keluarga angkat juga makan makanan tidak halal…walaupun kami tidak diberi makanan itu tetapi kami berkongsi pinggan mangkuk yang sama," katanya kepada Bernama ketika dihubungi, Jumaat.

Aisyah berkata mereka juga berulang kali menyatakan hasrat pulang ke Malaysia secepat mungkin namun tidak dibenarkan pihak khidmat sosial.

Katanya mereka juga tidak dibenarkan bertemu ibu bapa dan anggota keluarga dari Malaysia.

Menurutnya seminggu selepas penahanan ibu bapa mereka, keluarga dari Malaysia datang untuk bertemu dengan mereka namun tidak dibenarkan oleh pihak berkuasa Sweden.

Anak kedua yang mahu dikenali sebagai Ammar pula berkata mereka mahu pulang ke Malaysia secepat mungkin kerana tidak tahan tinggal dengan keluarga angkat itu.

"Kami rindukan mummy dan daddy…kami nak balik Malaysia tapi mereka tidak benarkan. Kami sedih, setiap kali balik sekolah mummy dan daddy tiada.

"Sebelum ini, mummy dan daddy hantar dan ambil kami di sekolah. Sekarang terpaksa naik kenderaan awam sendiri. Adik bongsu pun menangis setiap hari sebab rindukan mummy dan daddy," katanya.

Tahanan reman pasangan suami isteri itu, yang dipercayai kakitangan Tourism Malaysia di Stockholm dan guru yang bercuti tanpa gaji, dilanjutkan dua minggu lagi bagi membantu siasatan. – BERNAMA

FacebookRindu

FacebookRindu01

(KEMASKINI) Anak Pasangan Ibu Bapa Rakyat Malaysia Yang Ditahan Luahkan Kerinduan…http://mynewshub.my/wp-content/uploads/ff3.pnghttp://mynewshub.my/wp-content/uploads/ff3-150x150.png17 January 2014 Author MNH myHangatUtama,

KUALA LUMPUR - Empat anak pasangan warga Malaysia, yang ditahan polis Sweden setelah didakwa memukul mereka kerana enggan bersolat, menyatakan rasa tidak selesa tinggal bersama keluarga angkat berlainan agama di negara itu. Anak sulung pasangan itu yang mahu dikenali sebagai Aisyah, 14, berkata beliau dan tiga adik lelakinya yang berusia...

KUALA LUMPUR - Empat anak pasangan warga Malaysia, yang ditahan polis Sweden setelah didakwa memukul mereka kerana enggan bersolat, menyatakan rasa tidak selesa tinggal bersama keluarga angkat berlainan agama di negara itu. Anak sulung pasangan itu yang mahu dikenali sebagai Aisyah, 14, berkata beliau dan tiga adik lelakinya yang berusia 7, 11 dan 12 tahun ditempatkan bersama keluarga angkat yang disediakan pihak khidmat sosial negara itu sejak ibu bapa mereka ditahan pada 18 Disember lepas. Aisyah berkata mereka tidak gembira dengan keadaan di dalam rumah berkenaan. "Kami tidak gembira tinggal dengan keluarga angkat sebab keluarga ini bela anjing. "Keluarga angkat juga makan makanan tidak halal...walaupun kami tidak diberi makanan itu tetapi kami berkongsi pinggan mangkuk yang sama," katanya kepada Bernama ketika dihubungi, Jumaat. Aisyah berkata mereka juga berulang kali menyatakan hasrat pulang ke Malaysia secepat mungkin namun tidak dibenarkan pihak khidmat sosial. Katanya mereka juga tidak dibenarkan bertemu ibu bapa dan anggota keluarga dari Malaysia. Menurutnya seminggu selepas penahanan ibu bapa mereka, keluarga dari Malaysia datang untuk bertemu dengan mereka namun tidak dibenarkan oleh pihak berkuasa Sweden. Anak kedua yang mahu dikenali sebagai Ammar pula berkata mereka mahu pulang ke Malaysia secepat mungkin kerana tidak tahan tinggal dengan keluarga angkat itu. "Kami rindukan mummy dan daddy...kami nak balik Malaysia tapi mereka tidak benarkan. Kami sedih, setiap kali balik sekolah mummy dan daddy tiada. "Sebelum ini, mummy dan daddy hantar dan ambil kami di sekolah. Sekarang terpaksa naik kenderaan awam sendiri. Adik bongsu pun menangis setiap hari sebab rindukan mummy dan daddy," katanya. Tahanan reman pasangan suami isteri itu, yang dipercayai kakitangan Tourism Malaysia di Stockholm dan guru yang bercuti tanpa gaji, dilanjutkan dua minggu lagi bagi membantu siasatan. - BERNAMA <a href="http://redirect.viglink.com?key=11fe087258b6fc0532a5ccfc924805c0&u=http%3A%2F%2Fmynewshub.my%2Fwp-content%2Fuploads%2FFacebookRindu.jpg"><img class="size-full wp-image-230235 aligncenter" alt="FacebookRindu" src="http://mynewshub.my/wp-content/uploads/FacebookRindu.jpg" width="520" height="330" /></a> <p style="text-align: center;"><a href="http://redirect.viglink.com?key=11fe087258b6fc0532a5ccfc924805c0&u=http%3A%2F%2Fmynewshub.my%2Fwp-content%2Fuploads%2FFacebookRindu01.jpg"><img class="alignnone size-full wp-image-230237" alt="FacebookRindu01" src="http://mynewshub.my/wp-content/uploads/FacebookRindu01.jpg" width="520" height="330" /></a></p>


Iklan Teks:

PERINGATAN: Mynewshub tidak bertanggungjawab terhadap komen yang diutarakan dalam laman ini. Ia pandangan peribadi pemilik akaun dan tidak semestinya menggambarkan pendirian sidang redaksi kami. Segala risiko akibat komen yang disiarkan menjadi tanggungjawab pemilik akaun sendiri

No comments:

Post a Comment

Post Popular