Sunday, 23 March 2014

6 Tempat Wisata Populer Di Kuala Lumpur Malaysia | Tips Cara ... - Blog Makanan di Kuala Lumpur

6 Tempat Wisata Populer <b>Di Kuala Lumpur</b> Malaysia | Tips Cara <b>...</b> - Blog Makanan di Kuala Lumpur


6 Tempat Wisata Populer <b>Di Kuala Lumpur</b> Malaysia | Tips Cara <b>...</b>

Posted: 16 Mar 2014 08:26 AM PDT

Kuala Lumpur Malaysia memiliki segudang destinasi obyek wisata yang harus anda sambangi. Keindahan yang ditawarkan dapat anda nikmati dari yang bersifat tradisional hingga modern, dari yang sederhana hingga yang mewah, dari yang religius hingga tempat hiburan. Mengunjungi wisata di kuala lumpur malaysia ibarat sebuah pepatah sekali mendayung dua buah pulau terlampaui. Sekali berkunjung dua tiga tempat dapat didatangi karena lokasi wisata yang saling berdekatan. Ulasan tempat wisata berikut merupakan tempat yang paling terkenal dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

6 Tempat Wisata Keren di Kuala Lumpur Malaysia

Wisata Gua Batu,- Gua batu ini terletak tidak jauh dari kuala lumpur sebuah kota yang wajib anda kunjungi. Anda hanya menenmpuh perjalanan kurang lebih 13 kilometer sebelah utara kuala lumpur. Gua ini merupakan bukit kapur yang memiliki 3 lubang utama dan terdapa gua kecil di sekelilingya. Bukit yang diyakini ada sejak 40 jt tahun lalu dijadikan sebagai tempat religius bagi umat hindu yang ada di malaysia sejak 1878. Yang menjadika tempat ini sebagai tempat yang wajib anda kunjungi adalah tempat ini memiliki gua galeri seni dan gua museum. Di dalam tempat ini anda akan mendapatkan lukisan dan patung hindu yang sarat dengan sejarah. Untuk menggapai tempat ini pengunjung harus melewati 272 anak tangga. Gua batu merupakan tempat wisata kuala lumpur malaysia yang paling banyak di kunjungi wisatawanyang beragama hindu.

Wisata Central Market,- merupakan pusat perbelanjaan yang ada di kuala lumpur malaysia namun kebanyak bahan yang dijual adalah kerajinan seni. Sebelum pasar ini dijadikan pasar seni tempat biasa digunakan untuk jual beli sayur atau pasar tradisional. Setelah pasar ini direnovasi sekitar tahun 1980, di tempat ini dijual karya seni berupa batik dan souvenir sarung, patung dan lukisan. Di tempat ini juga anda akan mendapati barang – barang antik yang dibuat oleh seniman lokal maupun seniman mancanegara. Tempat wisata ini terletak di jalan Hang Katsuri, berdekatan dengan jalan Petaling (chinatown)

Wisata Menara Kembar Petronas,- Tempat Wisata Ini merupakan salah satu menara tertinggi di dunia yang terletak di antara jalan Ampang dan jalan Raja Chulan Kuala Lumpur  Malaysia. Menara memiliki ketinggian sekitar 452 meter. Menara Ini memiliki 2 menara yang dihubungkan oleh jembatan di lantai 42 dan 41. Jika anda memperhatikan dengan seksama maka anda akan mendapati daftar tempat wisata di kuala lumpur yang dapat anda kunjungi di lantai dasar menara ini. Seperti; wisata Musem Petrosains, wisata  pusat perbelanjaan mewah Suria KLCC, wisata Petronas Philharmonic Hall, wisata  Aquaria dll.

Wisata Menara Kuala Lumpur dan Hutan Bukit Nanas,- Selain menara Kembar Petronas yang dijadikan tempat wisata terdapat juga menara kuala lumpur yang memiliki ketinggian mencapai 221 meter. Menara ini merupakan tempat untuk bertelekomunikasi dan penyiaran yang dibangun di atas bukit kecil. Jika anda berada di menara ini, anda akan melihat pemandangan kota kuala lumpur malaysia. Menara ini terletak di kawasan Bukit Nanasyang merupakan kawasan hijau di kuala lumpur yang menjadi tempat wisata yang menarik untuk di kunjungi.

Wisata Jalan Petaling dan chinatown,- Dikatakan Chinatown Karena mayoritas tempat di sini ditempati oleh toko-toko yang dikelolah oleh orang cina. Tempat ini menjadi tempat untuk menemukan barang dagangan yang dijual secara murah meriah. Tentunya kepandaian anda dibutuhkan dalam mencari barang bagus dengan harga yang sangat terjangkau. Yang tak kalah pentingya Chinatown ini  buka hingga larut malam sehingga anda dapat membrong barang murah. Didikat chinatown ini terdapat kuil Sri Maha Mariamman yang dibangun sejak 1873 dan kuil Chan See Shu Yen yang dibangun tahun 1906. Salah satu dari Kedua kuil ini merupakan kuil yang paling indah di Malaysia.

Wisata Dataran Merdeka,- Jika ada pecinta tempat sejarah maka anda wajib mengunjungi tempat wisata ini. Dataran merdeka terletak di depan geduung Sultan Abdul Samad. Wisata ini merupakan sejarah perjuangan kemerdekaan rakyat malaysia. Di lapangan inilah pertama kali bendera kebangsaan malaysia didirikan. Di lapangan ini terdapat tiang bendera setinggi 100 m yang disebut sebagai tiang bendera tertinggi di dunia. Selain dataran merdeka ini anda dapat mengunjungi Gedung sultan Abdul Samad yang sarat dengan sejarah.

Lokasi Wisata Kuliner Murah di Kuala Lumpur Malaysia

Bagi Anda Pecinta Wisata Kuliner maka Anda wajib mengunjungi Jalan Alor Kuala Lumpu Malaysia. Jalan Alor yag berada di kawasan elit bukit Bintang, Kuala Lumpu merupakan surga bagi anda. Semakin malam tempat ini semaki ramai. Jika ingin mengunjungi tempat wisata ini anda hanya menempuh perjalanan sekitar 5 menit dari kereta monorel Bukit Bintang.

Jalan Alor ini dipenuhi dengan penjual berbagai makanan murah dan kaki lima yang membedakan dengan pusat perbelanjaan lain. Ada makanan melayu, india bahkan kuliner china banyak dijual di sini. Selain makanan muarh di sini juga di jual berbagai minuman unik hingga buah-buahan segar.

Harga yang ditawarkan di tempat ini termasuk dari harga yang paling murah jika dibandingkan dengan kota besar lainya. Makanan dapat anda beli dari harga 5-5 ringgit malaysia jika dirupiahkan sebesar Rp 20.000 hingga Rp 60.000. minumanya pun sangat murah 2-3 ringgit setara dengan Rp 7.000 hingga Rp 10.000.


Di sekitar Bukit Bintang dan jalan Alor anda dapat mendapat pusat perbelanjaan, penginapan atau hotel. Dari hotel murah hingga hotel murah. Jadi jangan khawatir untuk berkunjung ke tempat wisata kuliner Kuala Kumpur Malaysia Ini.

6 Tempat Wisata Populer Di Kuala Lumpur Malaysia 4.5 5 charles putudede 6 Tempat Wisata Populer Di Kuala Lumpur Malaysia - Kuala Lumpur Malaysia memiliki segudang destinasi obyek wisata yang harus anda sambangi Kuala Lumpur Malaysia memiliki segudang destinasi obyek wisata yang harus anda sambangi. Keindahan yang ditawarkan dapat anda nikmati dari ...

Blog <b>Makanan di Kuala Lumpur</b>: 6c) Makanan tradisional di <b>...</b>

Posted: 12 Mar 2014 01:38 PM PDT


MAKANAN DAN KESENIAN TRADISIONAL

ORANG-ORANG RAO DI RAUB, PAHANG

Oleh: Subari Ahmad Jaafar ar-Rawi, BCOMM (UPM),

ABSTRAK

Makalah ini bertajuk "MAKANAN DAN KESENIAN TRADISIONAL ORANG-ORANG RAO DI RAUB, PAHANG". Tulisan secara semi akademik ini cuba menggunakan metode Perbandingan antara jenis-jenis makanan tradisional Rao dan jenis-jenis kesenian Rao yang masih wujud di Rao, Sumatera Barat dan di daerah Raub, Pahang. Diharapkan supaya tulisan ini sebagai pembuka jalan ke arah pihak-pihak yang berminat terutama anak-anak Raub berketurunan Rao Persemendaan dapat meneruskan usaha kaji selidik perihal makanan dan kesenian orang-orang Rao. Misalnya dari segi makanan membabitkan Baulu Cermai, Kelamai, Dodoi Kukus, Gulai Rebus, Gulai Darat, Gulai Keladi Kemahang, Gulai Nangka, Gulai Pisang Muda, Gulai Umbut Kabung dan lain-lain, manakala kesenian pula ialah Tari Piring, Tari Lukah, Tari Pedang, Tari Tandak, Silat Pulut, Ratib Tegak dan lain-lain yang hanya menggunakan peralatan bunyi-bunyian seperti tetawak, gendang ibu, gendang anak, rebana, seruling, akordion dan biola.

( Dibentangkan di Seminar Tokoh-Tokoh Rao Raub, Pahang pada 25 November 2012 di Sekolah Menengah Kebangsaan Gali, Raub Pahang )

PENDAHULUAN

            Memerihalkan mengenai Raub, Masyarakat Rao yang mendominasinya dan menampilkan pelbagai jenis Makanan Tradisional Rao dan Kesenian Tradisional Rao yang telah di bawa oleh nenek moyang mereka sejak abad ke 15 lagi ( merujuk kepada Institusi Seri Maharaja Perba Jelai yang memerintah Hulu Pahang pada awalnya berpusat di Budu, Penjom dan kemudian berpindah ke Bukit Kota, Bukit Betong, Kuala Lipis yang asal keturunan dari Pagarruyung. Mereka telah datang ke Hulu Pahang sekitar tahun 1591 Masihi. Nama kampung asal Seri Maharaja Perba Jelai di Pagarruyung ialah Titi Kabung Pagar Teras )iaitu dari Ranah Minangkabau, Sumatera bukan satu kerja penulisan yang mudah kerana ia memerlukan kaji selidik di lapangan di samping merakam temu bual pelbagai sikap kedudukan setiap orang yang perlu ditemui. Oleh itu bagi kegunaan Seminar ini saya mengambil jalan tengah iaitu dengan membuat perbandingan setiap jenis makanan tradisional dan kesenian tradisional Rao itu yang telah diamalkan sejak abad ke-2 lagi hingga ke masa ini di Rao, Sumatera Barat ( kini dikenali sebagai Kabupaten Pasaman yang menjadikan Lubuk Sikaping sebagai Pusat Pentadbirannya).. Perlu disebutkan di sini bahawa ada petunjuk yang jelas bahawa orang-orang Rao dari Bukit Barisan, Sumatera itu telah pun diriwayatkan berkelana ke Semenanjung Emas ini sejak abad ke-5 lagi.

ASAL USUL NAMA RAUB

            Terdapat beberapa versi mengenai asal usul nama Raub. Perkataan Raub dalam Bahasa Melayu bermaksud 'genggam'. Mengikut sejarah, pusat perlombongan ini dinamakan Raub selepas pelombong-pelombong menjumpai seraup emas pada setiap dulang pasir. Hal ini dinyatakan dengan menarik oleh J.A. Richardson dalam bukunya, The Geology and Mineral Resources of the Neighbourhood of Raub Pahang. Menurutnya; "People found that for every "dulang" of sand there was a handful (raup) of gold".

Raub menjadi terkenal pada awal abad ke-20 kerana hasil emasnya. Syarikat lombong emas yang mengusahakan perlombongan di daerah ini ialah Raub Australian Gold Mine (RAGM) yang didaftarkan pada 1889 di Queensland, Australia. RAGM juga dikenali sebagai Raub Gold Mine. Pada awalnya syarikat lombong ini dikenali sebagai Australian Syndicate Ltd dan kemudian Australian Gold Mining Co. Ltd pada 1892. RAGM beroperasi sehingga 1961.

Terdapat satu lagi versi cerita yang menjelaskan asal usul nama Raub ini. Menurut kepercayaan orang-orang tua daerah ini, Raub telah diteroka dan dibuka dalam kurun ke-18. Mengikut sumber-sumber yang diperoleh, dua orang pemuda bersama ayah mereka telah melalui hutan rimba serta menyusuri sebatang anak sungai. Setelah sekian lama mengembara mereka sampai ke tebat atau tobek (satu kawasan di mana pengaliran air sungainya disekat atau digelar empang).

Sebaik sampai di situ, si ayah mengatakan kepada anaknya di situlah tempat yang paling sesuai untuk berehat. Kelihatan pasir di kiri dan kanan tebat itu amat bersih. Kedua-dua pemuda itu bersetuju dengan cadangan ayah mereka. Mereka pun mula membuka kawasan itu. Sekitarnya dibersihkan lalu didirikan sebuah pondok untuk kediaman mereka. Setiap hari ketiga-tiga beranak itu memasuki hutan untuk mencari rotan, damar, getah, jelutung dan sebagainya.

Mereka juga memetik pucuk dedaun yang begitu subur berhampiran tebat untuk dijadikan makanan. Segeralah ketiga beranak itu meraup pasir-pasir di tebing tebat itu dengan tangan masing-masing. Setiap kali diraup, setiap kali emas diperoleh. Disebabkan emas begitu banyak dan terlalu mudah untuk mendapatkannya; hanya menggunakan tangan untuk meraup, adalah dipercayai mereka menamakan tempat itu dengan gelaran "RAUB". Sejak itu setiap hari mereka terus meraup emas. Kawasan tebat yang pertama mengeluarkan emas tadi, sekarang ini ialah di Padang Besar Majlis Bandaran Daerah Raub. Begitulah mengikut cerita lisan orang tua di daerah ini. Bagaimanapun, jika gelaran nama Raub lahir daripada kerja meraup emas tadi, sedikit perbezaan timbul dari segi ejaan. Perkataan meraup emas lahir daripada kata dasar "Raup" sedangkan "RAUB". Namun begitu, kemungkinan bahasa daerah itu lebih sesuai digunakan dengan ejaan RAUB dari 'Raup'.

Terdapat juga pendapat yang terpencil yang menyatakan asal usul nama Raub adalah berasal daripada perkataan Rao kerana suku kaum Rao telah mendominasi jumlah penduduk di kawasan terbabit sehingga digelar sebagai 'lubuk orang Rao'. Oleh kerana peredaran masa, sebutan perkataan Rao itu telah bertukar menjadi Raub.

Saya salah seorang yang berani menafikan bahawa nama panggilan asal Raub itu daripada 'Meraup' emas kerana walaupun banyak emas di kawasan berair dan berpasir di Raub tetapi tidak benar bila meraup pasir itu kelihatan banyak emas dari pasir kerana bijih emas ini perlu melalui proses tertentu untuk menjadikannya sebagai logam 'Emas'.

Apa yang saya yakini bahawa diriwayatkan ada dua orang, seorang Pakar Geologi dari Jerman dan seorang lagi Pakar Mineral dan Logam dari Amerika Syarikat yang mula-mula tiba di sebuah kawasan yang diberi nama Rotan Tunggal. Kedua pakar ini seronok melihat ramai orang-orang yang sedang mendulang di sebuah kawasan berpaya ( kawasan padang bersetentang dengan Pejabat Majlis daerah Raub sekarang ). Lalu salah seorang daripadanya bertanya kepada yang menjadi Ketua kepada pendulang-pendulang itu, siapakah orang-orang yang sedang mendulang itu.

Lalu diberitahu oleh Ketua pendulang itu bahawa orang-orang yang mendulang itu sebagai Orang-orang Rao ( sebutannya 'Raau' ). Maksudnya pendulang-pendulang emas itu adalah orang-orang yang datang dari Rao, Sumatera. Lalu pakar dari Amerika Syarikat itu menyampuk mengatakan bahawa di Indiana di tempatnya juga telah ada pekan dinamakan dengan Raub kerana ramai hamba yang dibawa daripada Sumatera iaitu orang-orang Rao. Sejak itulah panggilan Raub itu digunakan hingga menghilangkan nama asal tempat itu sebagai Rotan Tunggal. Oleh itu saya berkeyakinan bahawa nama Raub itu berpunca daripada orang-orang Rao yang mendulang emas di kawasan paya di samping telah membuka kampung seperti Rotan Tunggal, Taranum dan Kalang.

            Daerah Raub kini adalah salah sebuah dari 11 buah daerah yang terdapat di Pahang. Daerah Raub terdiri daripada tujuh buah mukim iaitu Batu Talam, Sega, Semantan Ulu, Dong, Ulu Dong, Gali dan Tras. Raub mempunyai 57 buah kampung tradisional dan 9 buah kampung baru Cina . Raub berlokasi di sebelah barat negeri Pahang dan keluasannya ialah 2,271 kilometer persegi, iaitu 6.34% daripada keluasan Pahang (35,823 kilometer persegi). Raub terletak antara dua buah banjaran, iaitu Banjaran Titiwangsa dan Banjaran Gunung Benom. Ketinggian Raub adalah 160 meter dari atas paras laut dengan purata suhu tahunan 79.5ยบ dan hujan tahunan kira-kira 200 sentimeter. Jarak Raub dengan Kuala Lumpur hanya 130 kilometer dan hanya akan mengambil masa 1½ jam untuk sampai ke bandar Raub melalui Lebuh raya Kuala Lumpur Karak dan memasuki dan melalui Jalan Laluan Lapan..

MASYARAKAT RAO DI RAUB

            Penduduk di daerah Raub ketika ini sebagaimana angka banci 2010 terdiri daripada Melayu seramai 95,100 orang iaitu mendominasi 55 peratus daripada jumlah keseluruhan penduduk., Orang Cina pada kadar 33 peratus manakala orang India pada kadar 7 peratus. Bakinya terdiri dari lain-lain suku bangsa. Dari sebanyak 95,100 orang Melayu dalam daerah Raub, dianggarkan kira-kira 33,000 orang terdiri daripada suku Rao Sejati manakala 43,000 terdiri daripada Rao Persemendaan dengan Minang, Jawa, Kampar, Banjar, Kerinci dan Aceh menjadikan Raub sebagai Lubuk Orang-orang Rao ( Rawa ) selepas Gopeng di Perak.

            Oleh itu di kalangan Orang-orang Rao dan persemendaan ini bukan sahaja sebagai pengamal Agama Islam mazhab Sunnah Wal Jemaah, tetapi mereka memiliki jenis-jenis makanan yang khas ciri-ciri Rao di samping kesenian yang khas ciri-ciri Rao, walau bagaimanapun disebabkan landskap budaya yang pengaruh mempengaruhi, telah berlaku pengubahsuaian terhadap jenis-jenis makanan dan jenis-jenis kesenian Rao itu sendiri.

MAKANAN TRADISIONAL RAO DI RAUB

            Dalam tulisan ini ingin saya senaraikan Makanan Tradisional Rao yang masih wujud di Ranah Rao, Pasaman, Sumatera dan dibandingkan dengan senarai Makanan Tradisional Rao yang masih menjadi menu makanan Orang-orang Rao Persemendaan di Raub, iaitu:

Bil.

Nama Makanan Tradisional Rao di Rao, Pasaman

Nama Makanan Tradisional Rao di Raub

1

Masak Asam Ikan Keli

Gulai Asam Ikan Kalang / Keli / Puyu

Anyang Botik

3

Gulai Birah

4

Gulai Botik

Gulai Betik Muda

5

Gulai Lomak Rebung

Gulai Lemak Rebung

6

Lasiak Tutuk

7

Rondang Pakih

Pindang Pucuk Paku

8

Asam Lauk

9

Pongat Masin

Pengat ( Ubi Kayu, Ubi Keladi, Kemili, Labu, Pisang )

10

Kueh Gelamei Buloh ( 3 Jenis )

Kelamai

11

Goring Bolut

Goreng Belut

12

Goring Ikan Sepat Ronggeng

Goreng Ikan Sepat Ronggeng

13

Pulut Kontang Dengan Kelapa Mudo

Nasi Pulut dimakan bersama kelapa parut dan ikan masin

14

Gulai Rampai (Rimbang, Jantung Pisang, Pucuk Ubi)

Gulai Rampai - Jantung pisang, pucuk ubi, terung pipit, pucuk paku, terung telunjuk, ubi keledek, petai, dan dauk kaduk ( diperasakan dengan asam tempoyak atau asam rong.)

15

Masak Asam Kobau/Daging/Khosa

Gulai Rebus ( Jantung, Paru, Limpa, Perut, Hati, Daging, Usus Kerbau/Lembu )

16

Gulai Pisang Mudo

Gulai Lemak Pisang Emas / Pisang Nangka

17

Gulai Korumbia Mudo

18

Gulai Duda Bulong Gadung

19

Gulai Lomak Nangko

Gulai Lemak Nangka

20

Samba Karumbia

21

Ponget Lauk

22

Asam Roruong

23

Sagun-sagun

Sagun

24

Ulom Sayur

Ulaman ( Pegaga, Serai Kayu, Ulam Raja, Daun Kaduk, Daun Mengkudu, Daun Putat, Daun Tenggek Burung, Daun Sekentut, Salon, dan lain-lain )

25

Robus Ubi / Kolak Ubi

Rebus Ubi Kayu / Rebus Ubi Kemili, Rebus Keledek

26

Kerabu Pakih Dengan Porut

Kerabu Pucuk Paku Dengan Perut / Kerang

27

Kueh Serabai

Kuih Serabai / Lempeng

28

Lopek Gobu

Lepat Pisang, Lepat Ubi Kayu, Lepat Labu

29

Ponget Pisang Abu

Pengat Pisang Kelat Abu / Pisang nangka

Gulai Keladi Kemahang

31

Gulai Siput Sungai

32

Gulai Tempoyak Ikan Patin / Kalang / Baung / Lampam / Kerai / Jelawat

33

Gulai Darat ( Daging Kerbau / Lembu / Kambing )

34

Gulai Asam Rong Ayam kampung

35

Kuih Apam Bokor

36

Masak Sayur Manis Cemperai / Bayam

37

Masak Sayur Manis Kulat Tahun

38

Sambal Hitam ( Lada Burung+Ikan Bilis+Buah Belimbing Buluh yang Rebus ).

39

Sambal Hijau ( Lada Burung+Ikan Bilis+Buah Belimbing Buluh )

40

Sambal Tumis ( Ikan Bilis atau Kerang di campur dengan petai )

41

Pindang Maman / Pucuk Paku

42

Pincuk Bolai / Daun Betik+Bunga Betik / Umbut / Jantung Pisang

43

Cemang Kepayang

44

Bubur Cirit Murai

45

Bubur Kacang

46

Bubur Asyura

47

Serawa Durian ( Di makan bersama nasi pulut )

48

Bubur Pulut Hitam

49

Emping Padi

50

Kekalu ( dari Padi Muda )

51

Lemang ( Pulut, Jagung, Labu )

52

Dodoi ( Termasuk Dodoi Kukus )

53

Baulu Cermai

54

Pulut Kuning

55

Gulai Umbut Kabung / Kelapa / Bayas

56

Gulai Umbut Batang Pisang

57

Kerabu Jangat ( Kulit Kerbau )

KESENIAN TRADISIONAL RAO DI RAUB

            Dalam tulisan ini ingin saya senaraikan Kesenian Tradisional Rao yang masih wujud di Ranah Rao, Pasaman, Sumatera dan dibandingkan dengan senarai Kesenian Tradisional Rao yang boleh ditampilkan untuk dipertunjukkan kepada orang ramai mengikut suasana budaya masyarakat setempat dalam acara-acara adat atau majlis-majlis rasmi baik di peringkat kampung, mukim atau daerah di Raub, Pahang sejak zaman dahulu hingga ke masa kini sebagai ciri khas kesenian tradisional Orang-orang Rao Persemendaan, iaitu:

Bil.

 Nama Kesenian Tradisional Rao di Rao, Pasaman

Nama Kesenian Tradisional Rao di Raub

1

Tarian Rontak Kudo / Onjai

Tari Tandak

2

Seni Tingkah Losung Panjang

Seni Tingkah Lesung

3

Seni Bongsilau ( Kaco Pocah )

Seni Pijak Kaca Pecah

4

Seni Lukah Gilo

Tari Lukah

5

Seni Zikir Rao

Ratib Tegak

6

Seni Bombongan

7

Seni Kobar

8

Seni Kompang

Seni Kompang

9

Seni Tortor

10

Seni Gordang Sembilan

Seni Gendang / Tetawak

11

Seni Musang-Musang

12

Seni Tari Gelombang ( Silat Persembahan / Silat Pulut )

Seni Tari Silat / Silat Pulut

13

Seni Tidor Di Ateh Duri

14

Seni Gamat Pasar Rao / Bodendak

Joget Lambak

15

Seni Tandang Boinei

Seni Berinai

16

Adat Perkahwinan antara Nogori

Adat Perkahwinan Rawa

17

Adat Turun Memandi

Adat Mandi Berlimau

18

Adat Menjojak Tanah ( Pantang Tanah )

Adat Memijak

19

Adat Menjolang Rajo

20

Adat Markusib

21

Adat Melonjong

22

Adat Merpege-pege

22

Adat Onang-Onang

23

Tari Piring

24

Tari Zapin

25

Tari Inang

26

Tari Pedang

27

Adat Merisik ( Nikah Kahwin )

28

Adat Bertunang ( Nikah Kahwin )

29

Adat Berderau / Gotong-royong

30

Adat Melenggang Perut ( Nikah Kahwin )

31

Adat Bertungku ( Nikah Kahwin )

32

Adat Mandi Minyak

33

Seni Silat Bela Diri

KATA PENUTUP

            Kesimpulan yang dapat difikirkan bahawa jenis-jenis makanan tradisional dan kesenian tradisional yang asal dibawa oleh para perantau Rao baik dari Rao mahupun dari Pagarruyung telah melalui evolusi lalu berubah mengikut masa, cita rasa dan suasana budaya masyarakat Rao Persemendaan sejak dahulu hingga ke masa ini. Didapati pengaruhi mempengaruhi antara budaya kehidupan telah merealisasikan satu bentuk budaya Rao Persemendaan yang unik, menarik dan amat perlu dikekalkan dan diamalkan oleh generasi masa kini dan generasi masa depan.

            Akhir kata saya berharap dengan menulis perbandingan antara makanan dan kesenian Orang-orang Rao di Rao, Pasaman, Sumatera Barat dengan Orang-orang Rao Persemendaan di Raub, Pahang bukan sahaja dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan mengenai mereka, malah dapat memberi satu pendekatan yang positif dalam Lanskap kehidupan budaya Orang-orang Rao Persemendaan di Raub ini.

TAMAT

DAFTAR PUSTAKA

Datoek Toeah. 1976. Tambo Alam Minangkabau. Pustaka Indonesia. Bukit Tinggi.

Graves, E. E. 2007. Asal-usul Elite Minangkabau Modern. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Marsden, W. 2008. Sejarah Sumatra. Komunitas Bambu. Depok.

Muhammad Bukhari Lubis, Mohd. Rosli Saludin, Talib Samat (2009), Rao Di Sana Sini, Jaro Malaysia.

Muhammad Yusof Hashim, Aruna Gopinath ( 1992), Tradisi Persejarahan Pahang Darul Makmur 1800 – 1930, Tempo Publishing

Buyung Adil (1972), Sejarah Pahang, DBP

Hasyim Awang (1998) Rumpun Melayu Dispora dalam konteks hubungan Ras. Kuala Lumpur: Universiti Malaya

Khazin Mohd Tamrin dalam DInamika Adat dan Tradisi Merantau di Alam Melayu dalam adat Melayu serumpun. Kuala Lumpur: Universiti Malaya

Undri, (2008) Pusat Dokumentasi Informasi Sejarah-Budaya BPSNT Padang. Padang Ekspres
_____ (2004) Konflik Lahan Perkebunan 1930-1960. Padang: Lipi

Zaffuan Haji Manaf (2007) Bingkisan Sejarah Raub: Rao Dan Pagaruyung Dengan Raub dan Pahang. Kuala Lumpur: Anjung Media Resources

Zabidin Haji Ismail (2012), Biografi Tokoh Rao, Persatuan Karyawan Perak

Wikipedia. Ensiklopedi Bebas. http://wikipedia.org.

Blog Urang Rao Raub: http://orangrawa.blogspot.com

BIODATA SUBARI AHMAD JAAFAR AR-RAWI

Subari bin Ahmad bin Jaafar Ar-Rawi atau lebih dikenali dengan nama penanya Arisel BA dilahirkan pada 11 Ogos 1953 di Ladang Selborne, Kuala Lipis, Pahang. Ayahnya Ahmad ( keturunan Rawa/Banjar) berasal dari Kg Sungai Ruyung, Gali, Raub Pahang, manakala ibunya Kamsah ( berketurunan Rao/Jawa ) berasal dari Kg Temau, Raub, Pahang. Beliau mendapat pendidikan rendah dan menengah dari Sekolah Clifford, Kuala Lipis, Pahang.  Beliau antara Graduan Siri Pertama Pembelajaran Dalam Talian (Internet) Fakulti Bahasa Moden dan Komunikasi, Universiti Putra Malaysia (UPM) bermula tahun 1999 dan dianugerahkan dengan Bacelor Komunikasi. Beliau kini telah bersara dari Perkhidmatan Kerajaan dan menumpu sepenuh masa membuat kaji selidik dan menulis perihal asal usul dan budaya masyarakat Rao di Raub. Di samping itu beliau menulis sajak, cerpen, rencana dan novel. Menjadi ahli Persatuan Sejarah Malaysia cawangan Pahang, ahli JARO Malaysia, Subari juga pernah menjadi Setiausaha Agung Dewan Persuratan Melayu Pahang (DPMP) selama 10 tahun (1983-1993) dan Setiausaha Hari Sastera 1987. Kini beliau sebagai Pegawai Seranta DPMP di samping menganggotai PENA sejak 1972 sebagai ahli biasa.

Berburu Wisata Kuliner Jalanan Paling Meriah <b>di</b> Jalan Alor, <b>Kuala</b> <b>...</b>

Posted: 23 Mar 2014 03:14 AM PDT

Jalan-jalan ke Kuala Lumpur, Malaysia, rasanya kurang nikmat tanpa berkunjung ke Jalan Alor. Apa sih yang istimewa di Jalan Alor? Ya, disinilah pusat wisata kuliner jalanan alias street food yang paling meriah dan happening di seantero KL. Sebenarnya kuliner jalanan di sini sedikit berbeda dari kebanyakan kuliner jalanan lainnya karena sebenarnya makanan yang dijajakan mayoritas berasal dari restoran permanen di pinggir jalan, bukan kaki lima seperti biasanya. Namun, kursi dan mejanya digelar hingga memenuhi separuh badan jalan sehingga terkesan sangat ramai. Ditambah lagi lampion-lampion yang digantung sepanjang jalan menambah semarak suasana yang sudah ramai.

 Jalan Alor, pusat wisata kuliner jalanan paling happening di seantero KLJalan Alor, pusat wisata kuliner jalanan paling happening di seantero KL

Jalan Alor sangat mudah dijangkau dengan transportasi kereta monorel. Anda bisa turun di Stasiun Imbi maupun Bukit Bintang. Kalau dari Stasiun (Stesen dalam Bahasa Melayu) Imbi, Anda tinggal berjalan menyusuri Lorong Pudu atau Jalan Bulan menuju Jalan Bukit Bintang, lalu arahkan langkah ke Jalan Changkat Bukit Bintang, maka Jalan Alor akan terlihat jelas di kiri Anda. Jika dari Stesen Bukit Bintang, tinggal langkahkan kaki ke Jalan Bukit Bintang seperti halnya petunjuk di atas. Dari Plaza Low Yat, pusat penjualan IT dan telekomunikasi terlengkap di KL, Jalan Alor bisa dijangkau kira-kira 10 menit jalan kaki.

Suasana jalan yang ramai dan meriah di kawasan Jalan Alor, KL

Suasana jalan yang ramai dan meriah di kawasan Jalan Alor, KL

Suasana Jalan Alor akan mulai semarak menjelang malam. Jalan ini sebenarnya hanyalah sebuah jalan aspal lurus biasa dengan restoran-restoran di sepanjang jalan. Yang membuat berbeda adalah semua restoran memasang kursi dan meja makan hingga jalan nyaris tertutup. Namun demikian, mobil masih bisa lewat meski dengan perlahan-lahan. Tak cukup sampai di situ, lampion-lampion merah khas tradisi Cina dan lampu-lampu jalan bergelantungan sepanjang jalan, membuat suasana begitu meriah.

Lampion merah khas budaya Cina turut menyemarakkan malam yang ceria di Jalan Alor

Lampion merah khas budaya Cina turut menyemarakkan malam yang ceria di Jalan Alor

Olen, Oliq, dan saya berjalan perlahan-lahan menyusuri Jalan Alor sembari melihat-lihat menu yang ditawarkan. Sebagian besar restoran di sini menawarkan Masakan Cina, karena memang pemiliknya adalah warga Malaysia etnis Tionghoa. Nah, pastinya buat umat muslim harus hati-hati karena kebanyakan restoran ini menjual babi sebagai salah satu menu andalan. Tapi jangan kuatir, ada juga yang hanya menjual seafood yang dimasak khas Cina, pastinya dengan tampilan yang sangat menggoda selera.

Oya, yang khas dari Jalan Alor adalah para sales restoran berlomba-lomba menawarkan menu kepada setiap pejalan kaki yang lewat. Tidak perlu merasa terganggu, meski lumayan intens mendekati Anda, mereka cukup sopan. Kalau Anda tidak mau cukup geleng-geleng atau diam saja, mereka pun tidak masalah apalagi sampai marah-marah.

Kami terus menyusuri Jalan Alor hingga pertengahan jalan. Lepas pertengahan, ternyata deretan restoran berubah dari masakan Cina menjadi masakan Thailand. Rupanya seperti ada zona di Jalan Alor ini, ada Zona Masakan Cina dan Masakan Thailand. Ada pula masakan unik seperti Frog Porridge alias bubur kodok khas Thailand.

Salah satu kedai makanan unik di Jalan Alor, Thai Frog Porridge

Salah satu kedai makanan unik di Jalan Alor, Thai Frog Porridge

Berhubung dari kemaren Simbok memang ngidam sate ayam, kami mencoba peruntungan mencari sate disini. Setelah berjalan beberapa saat, akhirnya sukses menemukan bakul sate yang hanya menjual sate ayam, sapi, dan kambing. Di sini olahan sate agak berbeda dengan di Indonesia karena bumbu satenya cenderung gurih dan diberi wijen, bukan bumbu kacang dan kecap seperti umumnya di Indonesia. Dagingnya cukup empuk dan tidak prengus, sepertinya dia memang direbus terlebih dahulu. Bumbunya juga cukup enak, meskipun terasa aneh karena persepsi otak Jawa yang mengharuskan sate dibumbui kacang dan kecap hehehe….

Kudapan kami malam itu, Alor Satay, yang bercitarasa berbeda namun tetap lezat

Kudapan kami malam itu, Alor Satay, yang bercitarasa berbeda namun tetap lezat

Tiba saat membayar, harga satu porsi sate isi 10 tusuk adalah RM 12, tapi tidak termasuk nasi. Kami juga memesan satu bakul nasi untuk bertiga seharga RM 3 saja. Lalu minuman es jeruk dan es sirup harganya hanya RM 2 per gelas. Jadi total seorang kira-kira hanya menghabiskan RM 15. Cukup murah untuk ukuran makan-makan di tempat wisata kuliner yang paling populer di KL ini. Sekedar perbandingan saja, sekali makan di KLCC paling murah sekitar RM 8 termasuk minum, tapi itu biasanya hanya nasi lemak bungkus dan es the. Kalau sate pasti di atas RM 10. Oya, RM 1 kira-kira Rp 3700 untuk kurs saat ini.

Ada pula pemandangan unik di Jalan Alor ini. Saat kami sedang makan, ada 2 orang pengamen yang lewat sambil menyanyikan lagu Cina. Rupanya pengamen ini adalah ibu tua yang buta dan dituntun seorang ibu yang lebih muda. Mereka hanya menyanyi sambil berjalan, tapi tidak menodong ke pengunjung seperti kebanyakan pengamen lainnya. Jadi kalau Anda ingin sedikit berbagi, tinggal datangi mereka dan memasukkan uang ke dalam kotak donasi. Saran saya, sumbanglah sedikit rejeki Anda untuk mereka yang tetap mau berusaha di tengah keterbatasan fisik tanpa menggangu orang lain.

Seorang wanita buta dan kawannya yang membantu membawa kotak donasi, salah satu pengamen Jalan Alor yang turut mencari rezeki di Jalan Alor

Seorang wanita buta dan kawannya yang membantu membawa kotak donasi, salah satu pengamen Jalan Alor yang turut mencari rezeki di Jalan Alor

Selain restoran-restoran, sebenarnya ada pula warung kaki lima yang menjual masakan melayu, aneka minuman, hingga lapak CD. Pokoknya, jangan pergi ke KL Malaysia tanpa mengudap di Jalan Alor. Bon Apetite….

No comments:

Post a Comment

Post Popular